"Akal yang benar selalu menyepakati nash yang shahih" (Ibnu taimiyah)
Sebenarnya apa makna akal dalam islam?
Akhir-akhir ini muncul pemikiran untuk merasionalisasikan Islam.Itu sama saja mengartikan bahwa islam tidak rasional dan sulit dipahami akal.Dengan begitu,umat Islam telah digiring kesebuah wilayah suram yang bernama "rasio" yang disitu sebuah kebenaran bisa diperdebatkan.Yang kemudian menyibukkan kita dengan dimensi,warna dan pewajahan yang menyebabkan umat Islam lupa pada makna Islam sebenarnya.
Disinilah akidah dan iman yang merupakan pembatas duniawi dan ukhrowi berperan.Jika iman kita lebih kuat dan mampu menundukkan rasio kita,maka iman kita akan menuntun rasio kita menuju kebenaran yang hakiki.Kita tidak akan disibukkan dengan perdebatan-perdebatan yang tiada berguna tentang siapa yang paling benar.Kita akan lebih memilih untuk menjalankan apa yang menjadi kewajiban dan yang telah diperintahkan kepada kita sesuai apa yang tertera dalam alqur'an dan hadits yang shahih.
Namun,jika rasio yang lebih dominan daripada iman kita,maka kita akan digiring menuju sebuah kesuraman.Kita akan lebih suka memperdebatkan apa yang menjadi kewajiban kita daripada menjalankannya.Padahal jika boleh dikata,seorang manusia dengan kejeniusan otaknya hanyalah setetes buih dilautan.
"Dan tidaklah kamu diberi pengetahuan melainkan sedikit"
(Qs.Al-isra':85)
Karenanya,kesombongan,tinggi hati dan mengingkari kebenaran adalah sikap-sikap yang tidak saja menyesatkan tapi juga penghkianatan terhadap sang pencipta akal.Islam sangat menghormati akal jika akal itu masih bermain di wilayahnya.
Bukankah hidup hanyalah sebuah perjalan,perjalanan menuju KEMATIANapakah kita rela jika dalam perjalanan yang singkat itu kita dituntun oleh rasio kita,yang juga akan tidak berguna bila kita telah sampai di ujung perjalanan.Ataukah kita lebih memilih berjalan mengikuti iman kita yang akan abadi meskipun jasad telah dipendam dibumi dan rasio tlah mati dan tak berfungsi..
Kamis, 12 Maret 2009
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Subhanallah...postingannya bikin ati adem.
BalasHapusMakasih atas sharingnya...
:)
Akal tanpa iman hanya akan membawa kerusakan. Nice post...
BalasHapusMembaca postingan ini lagi...biar ati adem...
BalasHapus:)
hallo Bro...
BalasHapusBendol datang 'tuk menjenguk dirimu
...
@ajeng
BalasHapusAkal tanpa iman memang kebanyakan menyesatkan.
@HumorBendol
Hatrick nih ceritanya.:-D
Yup, akal dan iman berjalan beriringan dan saling menguatkan
BalasHapusAkal dan Iman kalo bisa sejalan alangkah harmonisnya kehidupan
BalasHapusnice posting mas Ali
memang terlalu banyak hal yang belum bisa dijelaskan dengan akal.
BalasHapusratusan tahun yang Gereja Katolik saat itu menyatakan ajaran Galileo sesat. Dalam kepercayaan gereja saat itu, matahari yang mengitari bumi. Maka, pada 1633, Galileo dijatuhi hukuman seumur hidup sebelum akhirnya diubah menjadi tahanan rumah. Galileo dihukum karena kecerdasannya (akal).
akal lah yang membedakan antara hewan, malaikat dan manusia.
yang kita perlukan adalah menempatkan "rasionalisasi" ajaran islam pada wilayah yang diperlukan.
Akal menyempurnakan keimanan.
thank's udah mampir di blog saya. salam kenal
@grubik
BalasHapusakal dan iman memang sangat indah jika saling melengkapi.
@itikbali
apapun agamanya,kl kita bisa menyelaraskan akal dan iman pasti kedamaian akan tercipta dinegri ini.
@bongjun
alangkah indahnya jika kita gunakan akal untuk menyempurnakan keimanan.Salam kenal juga mas :-)
Yah, sudah seharusnya makin baik akal,makin kuat iman.
BalasHapusBila iman nya kurang/jelek..artinya 'hilang akal'.
Bila iman nya untuk 'gaya/tebar pesona', itu akal bulus namanya.
Bila iman nya hanya untuk cari keuntungan materi, namanya...akal-akalan.
Iman Pasti Berbanding Lurus dengan Akal
BalasHapusIman Kuat <> Akal Sehat
Iman Rapuh <> Akal Mudah Jatuh
....Salam Kenal...